Selasa, 18 Desember 2012

Kota Sidikalang Kabupaten Dairi


Kabupaten Dairi adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya ialah Sidikalang. Kabupaten ini kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat dengan dasar hukum Undang Undang Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan yang dikelurkan pada tanggal 25 Februari 2003.

Sidikalang adalah nama sebuah Kecamatan di Kabupaten Dairi - Sumatera Utara. Sidikalang yang juga merupakan ibukota Kabupaten Dairi ini secara Geografis berada di barat laut Propinsi Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 191.625 Ha atau sekitar 2,67% dari luas keseluruhan propinsi Sumatera Utara (71.680.000 Ha). Kabupaten Dairi secara administratif terdiri dari 15 kecamatan, dengan 145 kelurahan. Jika ditinjau dari aspek Topografis Kecamatan Sidikalang yang berada di ketinggian 1.066 m dpl tersebut terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit dengan kemiringan yang bervariasi. Keadaan lingkungan yang masih cukup alami dan Udara yang sejuk serta jumlah penduduk yang masih seimbang dengan luas wilayahnya, menjadikan Sidikalang sebagai daerah yang relatif nyaman untuk dihuni. Bagi penduduk di Kabupaten Dairi, Sidikalang merupakan kota pusat perdagangan,pendidikan, kesehatan,dan pelayanan umum lainnya.

Pada Masa Agresi 1 Berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September 1947, maka ditetapkanlah PAULUS MANURUNG sebagai Kepala Daerah Tk. II pertama di Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Sidikalang, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1947 (catatan : hari bersejarah ini berdasarkan kesepakatan pemerintah dan masyarakat kelak dikukuhkan sebagai hari jadi Kabupaten Dairi, melalui Keputusan DPRD Kab. Dati II Dairi Nomor 4/K-DPRD/1997 tanggal 26 April 1977) Dengan demikian, PAULUS MANURUNG (HATIAN PAULUS MANURUNG), seorang Ahli Hukum dari Medan, Ketua Pengadilan Tebing Tinggi, Pendidik, merupakan Bupati Pertama Kabupaten Dairi.

Pada Masa Sesudah Tahun 1960 : Kabupaten Dairi didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Dairi, selanjutnya wilayahnya ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Wilayah Kecamatan di Kabupaten Dairi, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara. Penjabat Bupati Kepala Daerah Dairi pertama ditetapkan Rambio Muda Aritonang yang bertugas mempersiapkan pembentukan DPRD Dairi serta pemilihan Bupati definitif. Pada kesempatan pertama Bupati Kepala Daerah Dairi terpilih dengan suara terbanyak adalah Mayor Raja Nembah Maha pada tanggal 2 Mei 1964. Sejak tahun 1999 sampai dengan 2009 Kabupaten Dairi dipimpin oleh Bupati Dr. Master Parulian Tumanggor dan pada akhirnya digantikan oleh wakilnya, Kanjeng Raden Adipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro. Kanjeng Raden Adipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro dan Irwansyah Pasi, S.H. menjadi Bupati dan Wakil Bupati Dairi periode 2009-2014.Kabupaten Dairi merupakan salah satu dari 22 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 192.780 hektare, yaitu sekitar 2,69% dari luas Provinsi Sumatera Utara (7.160.000 hektare) yang terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara

Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 s.d. 1.250 m di atas permukaan laut, dengan 15 kecamatan. Jumlah penduduk Kabupaten Dairi akhir tahun 2004 adalah sebanyak 271.521 jiwa dengan banyaknya rumah tangga sebesar 59.197. Penyebaran penduduk tersebut tidak merata di 14 kecamatan definitif. Objek Wisata yang ada di Kabupaten Dairi adalah: Panorama Pantai Danau Toba,  Panorama Puncak Sidiangkat, Hutan Wisata Lae Pondom, Rumah Adat Pakpak, Panorama Aek Nauli, Air Terjun Lae Basbas , Danau Diatas Gunung Kempawa, Panorama Letter "S" dan Taman Iman Wisata Sitinjo, Panorama Gua Dalam/ Panjang Kendet Liang, Air Terjun Lae Pendaroh ,Benda Bersejarah Batu Aceh,  Bangunan Jerro, Panorama Kangkung, Uruk Sembelin, Mata Air Bonian ,Panorama Silemboyah, Batu Kerbo, Gua Sitanduk-tanduk , Batas wilayah yaitu di Utara Kabupaten Aceh Tenggara (Provinsi Aceh) dan Kabupaten Karo, Selatan Kabupaten Pakpak Bharat , Barat Kabupaten Aceh Selatan (Provinsi Aceh) dan di Timur Kabupaten Toba Samosir.

Keadaan Topografinya yang terdiri dari pegunungan dan perbukitan serta udara yang sangat sejuk menjadi salah satu faktor penentu mayoritas pekerjaan masyarakat Dairi pada umumnya yang kini adalah petani. Beberapa komoditas pertanian unggulan dari Kab. Dairi antara lain yaitu Jagung, Kopi, Sayur-mayur,Pisang, nangka, jeruk, Kentang Terong Belanda. Jika ditinjau dari segi Geografisnya, tanaman buah-buahan seperti buah semangka, apel, stroberry, mungkin baik juga dikembangkan didaerah ini. Durian juga sangat cocok untuk dikembangkan di daerah ini, rasa dan aroma durian yang berasal dari daerah ini punya ciri khas dibanding durian yang berasal dari daerah lain. Sayangnya untuk durian tidak dijumpai sepanjang waktu karena pembududayaannya masih tradisional sehingga pemanenan masih musiman. 
Musim durian biasanya mulai rame sekutar bulan Desember s/d bulan Januari. Selain potensi pertanian, beberapa tahun terakhir ini Pemerintah Daerah Kab. Dairi juga sedang mengembangkan potensi pertambangan sejenis Timah Hitam yang di kelola oleh Perusahaan PT.Dairi Prima Mineral dan PT.Aneka Tambang.Salah satu komoditas unggulan yang terkenal dari Sidikalang adalah kopi. Kopi sidikalang sangat terkenal akan kenikmatan cita rasanya, bukan hanya di dalam negeri saja tetapi hampir seluruh pecinta kopi Dunia mengakuinya. Kopi sidikalang juga telah mampu bersaing dengan Kopi Brazil, yaitu salah satu kopi terbaik di Dunia. Luas Keseluruhan Perkebunan kopi Robusta Kab. Dairi adalah 14.117 Ha dengan produksi 6.770,33 ton/tahun sedangkan pertanaman kopi Arabika seluas 5.771,5 Ha dengan produksi 2.639,05 ton/tahun.

0 komentar:

Posting Komentar