Kamis, 23 April 2009

Goa Cerme










Goa Cerme adalah gua peninggalan sejarah yang terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Yogyakarta. Gua Cerme memiliki panjang 1,5 km yang tembus hingga sendang di wilayah Panggang, desa Ploso, Giritirto, Kabupaten Gunungkidul. Di samping gua Cerme, disekitarnya terdapat gua lain yang lebih kecil seperti goa Dalang, goa Ledek, goa Badut dan goa Kaum yang sering digunakan untuk bersemedi. Untuk mencapai gua, terdapat tangga setinggi 759 m. Kata cerme berasal dari kata ceramah yang mengisyaratkan pembicaraan yang dilakukan walisongo. Gua Cerme dulunya digunakan oleh para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Selain itu, gua Cerme juga digunakan untuk membahas rencana pendirian Masjid Agung Demak. Setiap Senin atau Selasa wage, selalu diadakan upacara syukuran untuk meminta berkah kepada Tuhan.Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Daya tarik utama wisatawan dari Goa Cerme adalah keindahan stalagtit dan stalagmit serta adanya sungai bawah tanah dan banyaknya kelelawar di dalam gua. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak ruangan, seperti panggung pertemuan, air zam zam, mustoko, air suci, watu kaji, pelungguhan / paseban, kahyangan, grojogan sewu, air penguripan, gamelan, batu gilang, lumbung padi, gedung sekakap, kraton, panggung, goa lawa dan watu gantung.Gua ini memiliki panjang total 1.300 meter. Lorong utama dari gua Cerme tembus ke Luweng Ploso sepanjang 950 meter, selebihnya ada beberapa percabangan, yakni di Gua Pandu, di bawah air terjun Grojogan Sewu, dan lorong buntu Air Suci.Dengan adanya aliran sungai di sepanjang gua, kami harus rela berbasah-basahan terendam air. Tak ada bagian yang berupa tanah lembab sekalipun, kecuali tebing gelap di kedua sisi gua.Kedalaman air memang tak terlalu dalam, hanya sekitar 10 cm sampai 1 meter. Namun di beberapa tempat, atap gua begitu rendah dan dekat dengan permukaan air, sehingga kami bahkan harus setengah merangkak untuk melewatinya. Namun meski medannya cukup menantang, penduduk setempat sejak dulu sering memasukinya hingga tembus ke entrance satunya. Sehingga bisa dibilang, gua ini cukup aman bagi pemula yang berniat menelusur gua (caving).



0 komentar:

Posting Komentar