Kamis, 19 Februari 2009

Upacara Buang jong dan pesta rakyat maras taun









Buang Jong yang berarti membuang atau melepaskan perahu kecil ke laut. Perahu kecil tersebut berbentuk kerangka yang didalamnya berisi sesajian dan "ancak" yaitu rumah-rumahan juga berbentuk kerangka yang melambangkan tempat tinggal.

Tradisi budaya ini secara turun temurun dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Suku Sawang di Kabupaten Belitung menjelang musim barat, sekitar bulan Agustus atau Nopember. Dimana angin dan ombak laut pada bulan tersebut sangat ganas dan mengerikan. Gejala alam seperti ini dianggap suatu pertanda bahwa mereka (Suku Sawang) sudah waktunya mengadakan persembahan kepada penguasa laut (dewa laut) lewat upacara Ritual Buang Jong dengan tujuan memohon perlindungan agar terhindar dari bencana yang akan menimpa selama mereka mengarungi lautan lepas untuk menangkap ikan.

Prosesi upacara berjalan dengan sakral dan panjang. Biasanya dengan peraturan-peraturan adat yang ada dalam upacara dan harus mereka penuhi. Keseluruhan prosesi upacara dipimpin oleh seorang dukun atau pemuka adat. Untuk mengangkat tradisi ini menjadi kegiatan pariwisata, kini sudah dapat disaksikan setiap bulan Nopember pada acara "Festivel Buang Jong".

pesta Maras taun

Acara maras taun merupakan salah satu ritual atau pesta adat masyarakat maras yang bertujuan mensyukuri hasil panen.Acara ini biasanya berlangsung selama 3 hari dan ahri terakhir merupakan acara puncaknya.Berbagai macam kesenian dan kebudayaan ditampilkan diacara ini,selain itu juga pentas musik tradisional mengumandang mengiti irama para penari.

lokasi upacara buang jong ini diadakan dikawasan pantai yang dekat dengan perkampungan suku sawang, biasanya di tanjung pendam kecamatan pandan kabupaten belitung.
sedangkan maras taun lokasi pesta maras taun ini berada didesa selat nasik pulau mendanau kebupaten belitung.

0 komentar:

Posting Komentar